Celine Dion Kena Penyakit Langka yang Belum Ada Obatnya, Ternyata Begini Keganasan Stiff Person Syndrome

- Senin, 18 September 2023 | 19:49 WIB
Mengenal penyakit yang diderita Celine Dion, Stiff Person Syndrome. (Instagram.com/@celinedion)
Mengenal penyakit yang diderita Celine Dion, Stiff Person Syndrome. (Instagram.com/@celinedion)

Infosumsel.ID - Awal tahun ini penyanyi Celine Dion yang kini berusia 55 tahun mengumumkan bahwa dirinya didiagnosis mengidap penyakit langka Stiff Person Syndrome.

Sang superstar pun harus membatalkan tur dunianya yang bertajuk "Courage World Tour" dan telah beristirahat sejak saat itu.

Teman dan keluarganya terus memberikan kabar terbaru kepada penggemar tentang kesehatannya.

Baca Juga: Kakak Celine Dion Ungkap Kabar Terbaru tentang Kesehatan Sang Adik: Tidak Banyak yang Bisa Kami Lakukan

Kakak perempuan pelantun lagu My Heart Will Go On, It's All Coming Back To Me Now dan All By Myself, Claudette, telah menjadi juru bicara Celine dan memberikan kabar terkini secara berkala mengenai kesehatan pemenang Eurovision tersebut.

Namun, apa sebenarnya Stiff Person Syndrome itu dan bagaimana pengaruhnya terhadap Celine Dion? Berikut update terkini kesehatan bintang pop tersebut yang dilansir Infosumsel.ID dari heart.co.uk.

Apa Itu Stiff Person Syndrome?

Baca Juga: Rowoon Hengkang dari SF9 dan Tulis Surat Menyentuh Hati untuk Penggemar, Begini Isinya

Menurut Johns Hopkins Medicine, Stiff Person Syndrome (SPS) adalah kelainan neurologis autoimun langka yang menyebabkan kekakuan otot dan kejang nyeri.

Kaku otot dan kejang tersebut datang dan pergi serta dapat memburuk seiring berjalannya waktu.

SPS dapat menyebabkan orang tersebut mengalami kesulitan berjalan dan lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria.

Baca Juga: Kekeyaan Sultan Hassanal Bolkiah Putus, Ini Cara Raja Thailand Punya Rp 426 Triliun

Apakah Ada Obat untuk Stiff Person Syndrome?

Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan Stiff Person Syndrome. Namun, penderita gangguan ini dapat mengonsumsi obat atau menjalani terapi untuk mengurangi gejalanya.

Halaman:

Editor: Jansilmi Nur Al-Zia

Sumber: heart.co.uk

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X