Penyekapan dan Ancaman Pembunuhan! Radja Band Trauma Manggung di Malaysia, Simak Perlakuan LPSK dan Kemlu!

infosumsel.ID - Personel band Radja mengalami penyekapan dan ancaman pembunuhan yang membuat mereka trauma dan merasa khawatir untuk keselamatan diri dan keluarga mereka.

Oleh karena itu, band Radja melaporkan penyekapan dan ancaman pembunuhan tersebut ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) agar dapat mendapatkan perlindungan.

Ian Kasela, vokalis Radja, menyatakan bahwa mereka sulit melupakan penyekapan dan ancaman pembunuhan tersebut dan terus merasa khawatir akan kemungkinan terburuk.

Baca Juga: Utar Preman Pensiun 8 Latihan Tinju, Apakah Siap Lawan Gank Roy dan Pasukan Bang Edi Lainnya?

Dilansir tim infosumsel.ID dari YouTube Intens Investigasi, Rabu, 15 Maret 2023, Mereka tidak mengharapkan hal tersebut terjadi, namun tetap mengantisipasi dan memohon untuk mendapatkan perlindungan dan keamanan.

Ancaman tersebut terjadi pada 11 Maret 2023, sekitar 23.15 waktu Johor, personil band Radja disekap dalam ruangan terkunci oleh dua pelaku dan dikawal beberapa pengawal.

Lalu mereka dibentak secara tidak manusiawi, didorong, dan melakukan kekerasan secara mental, termasuk diancam akan dibunuh seusai konser Johor Malaysia.

Baca Juga: 8 Pempek Terenak di Palembang, Wajib Coba Semua Menu Andalannya yang Bikin Ketagihan!

Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan perlindungan kepada personel Radja.

Radja merupakan aset negara yang penting melalui karya musiknya, sehingga sangat penting untuk memberikan jaminan keselamatan dan keamanan.

LPSK juga mendorong Kemlu untuk secara proaktif memastikan keamanan personel Radja, terutama saat mereka kembali berkunjung ke Malaysia.

Baca Juga: Kang Cecep Preman Pensiun 8 Bagikan Tips dan Trik untuk Mencegah dan Meminimalisir Kena Penipuan

Kemlu pun telah meminta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru untuk memantau persidangan dan memastikan keselamatan para personel Radja.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemlu, Judha Nugraha, menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan perlindungan kepada seluruh warga negara Indonesia yang berada di luar negeri.

Kemlu juga telah memonitoring kasus ini dengan perwakilan mereka di Johor.