Edukasi Politik, Diskusi Swara Kandidat Pemilu 2024

infosumsel.ID - Edukasi terhadap politik sangat perlu dilakukan, terutama menjelang tahun politik seperti saat ini. Diketahui, pada 2024 nanti Indonesia akan menggelar pesta demokrasi serentak. Pada Pemilu nanti masyarakat akan mengikuti Pilpres, Pilkada, dan Pileg.

Terkait ini, Lintas Politika Indonesia menggelar acara diskusi yang memfokuskan tema terhadap edukasi politik kepada masyarakat.

Acara tersebut berlangsung di Guns Cafe, Jalan Tasik, Kelurahan Talang Semut, Bukit Kecil Palembang, Senin malam (22/5/2023).

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, 18 Partai Politik di Kota Pagar Alam Sudah Daftarkan Caleg, Begini Penjelasan KPU

Dalam sambutannya, Direktur Lintas Politika Indonesia, KMS Khoirul Mukhlis meyampaikan, acara ini berjudul Diskusi Swara Kandidat yang bertujuan memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat.

“Pemilu haruslah disambut dengan ceria dan riang gembira, acara ini salah satu bagian dari edukasi politik kepada masyarakat. Terutama pemilih pemula yang bakal mendominasi Pemilu 2024 mendatang,” ungkapnya.

Mukhlis juga menyampaikan, jika acara ini akan berkesinambungan dan dilaksanakan setiap dua minggu sekali dengan mendatangkan kandidat pelaku politik di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Ikuti Jejak Verrel Bramasta, Kini Giliran Al Ghazali Dan El Rumi Terjun Ke Dunia Politik, Ini Alasannya?

Acara kali ini merupakan yang pertama dan menghadirkan 5 kandidat mewakili partai politik;

1. Ir Permana (Bacaleg DPRD Sumsel dari Partai Gerindra).
2. Hj Reni Astuti,SH, SpN (Bacaleg DPR RI dari Partai Nasdem).
3. Fajar Febriansyah,ST (Bacaleg DPRD Kota Palembang dari PAN)
4. Nurkholis,SH,MH (Bacalon DPD RI)
5. Yudha Pratomo,Ph.D (Bacalon Walikota Palembang dari Partai Demokrat).

Baca Juga: Dr Wandi Subroto Dorong Akademisi dan Mahasiswa Muba Bentuk Kampung Anti Money Politik

Pada rangkaian acara hadir sebagai pengamat politik, Dr Markoni Badri yang bertanya kepada kelima kandidat terkait cara pandang masyarakat memilih pemimpin denga irasional dan lebih mengedepankan emosinya.

"Dengan pemilih yang irasional ini bagaimana setiap calon diharapkan bisa mem-branding diri supaya pemilih tidak ragu-ragu dalam menentukan pilihan. Termasuk harus perkuat jaringan serta finansial yang mumpuni ?” ujarnya.*