Budaya Berbalut Sejarah Perlombaan Perahu Bidar, Dibumbui Cerita Putri Palembang Sampai Ratu Belanda

- Senin, 5 Juni 2023 | 17:11 WIB
Tradisi Perlombaan perahu Bidar di Sungai Musi (instagram)
Tradisi Perlombaan perahu Bidar di Sungai Musi (instagram)

INFOSUMSEL.ID - Sebagai kota dengan ragam tradisi dan budaya, kota Palembang banyak memiliki kearifan lokal yang mesti kalian ketahui salah satunya adalah tradisi Perahu Bidar.

Perahu Bidar biasanya dijumpai pada saat momen perayaan hari jadi kota Palembang 17 Juni atau pada saat hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.

Sungai Musi disulap menjadi arena lomba balap Perahu Bidar, pada saat berlangsungnya perlombombaan ribuan warna datang untuk menyaksikan perlombaan dari segala sisi ulu dan ilir tepian sungai.

Baca Juga: Ungkap Peredaran Narkotika, Kasat Res Narkoba Polres Pagar Alam Dapat Penghargaan, Ini Kata AKP Sutioso

Bahkan tak ketinggalan dari kawasan atas jembatan Ampera juga ikut sesak dipenuhi warga yang ingin melihat langsung jalannya pertandingan Perahu Bidar.

Lebih dari sekedar perlombaan biasa, lomba Perahu Bidar memiliki makna yang dalam bagi perkembangan budaya dan sejarah kota Palembang .

Dahulu Bidar digunakan sebagai alat transportasi air yang bagi pengawal kerajaan untuk berpatroli dikawasan sungai Musi dan daerah aliran sungai di Palembang.

Baca Juga: Turun Harga Jadi Rp1 Jutaan, Oppo A54 Ternyata Punya Spesifikasi yang Cukup Mumpuni, Ini Kelebihannya

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bidar memiliki arti perahu perang. Dilihat dari bentuknya, Perahu Bidar merupakan perahu pencalang yang panjang dan tidak memiliki penutup.

Sedangkan pencalang dalam bahas Melayu berarti melaju cepat atau cepat pergi.

Para pelaku sejarah memprediksi bahwasannya perahu pencalang pada jaman Kerajaan Palembang digunakan untuk kepentingan perang yang dikemudikan oleh rombongan prajurit kerajaan saat turun kapal utama.

Baca Juga: Samsung Galaxy A24 4G: HP dengan Desain Elegan dan Kamera Unggulan dalam Harga Terjangkau

Perahu Bidar terbagi tiga jenis yakni perahu Bidar kecik (kecil) dengan jumlah 5 - 11 orang pendayung.

Bidar pencalang sekitar 35 orang pedantung dan Bidar besak (besar) bisa mengangkut 58 pendayung. Ketiga jenis perahu tersebut terbuat dari pohon kayu rengas.

Halaman:

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Kemendikbud

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X