infosumsel.ID - Debu batubara rupanya tidak hanya berimbas pada kesehatan saja, melainkan terhadap tanam tumbuh yakni, kebun warga yang ada di Desa Telatang, Kecamatan Merapi Barat, kini mulai rusak dari aktifitas penambangan mutiara hitam tersebut.
Kepala Desa (Kades) Talatang, Herdi Marlian membenarkan, bahwasanya penduduk desa menuntut kepada beberapa perusahaan yang beroperasi, mencarikan formulasi tepat agar lahan tidak semakin rusak.
"Meminta solusi dengan adanya ketergangguan lahan mereka yang berdampak limbah batubara, agar kiranya perusahaan mengoptimalkan kembali penyiraman," terangnya, Selasa (5/4).
Dirinya menuturkan, menambah lagi armada tanki water untuk penyiraman, supaya debu batubara bisa di minimalisir.
"Meminta pertangungjawaban kepada pihak perusahaan terkait dampak akibat houling tersebut," tukas Herdi.
Sementara itu, Humas PT Mustika Indah Persada (PT MIP) Wisnu didampingi PT BSR Topan menuturkan, pihak perusahaan menampung segala aspirasi apa yang disampaikan warga Desa Telatang dan Muara Maung, terkait lahan masyarakat rusak akibat dampak debu houling batubara.
"Segala aspirasi warga kami tampung dan upayakan semaksimal mungkin, untuk mengurangi dampak debu di lahan kebun warga, selain itu, untuk penambahan tangki penyiraman akan Kami sampaikan ke pimpinan atas dikarenakan segala keputusan ada di manajemen pusat," tukasnya.
Artikel Terkait
Kecelakaan Kerja di Tambang Batubara, DPRD Sumsel Minta Penjelasan Distamben Sumsel
VIDEO: Kecelakaan Kerja di Tambang Batubara, DPRD Sumsel Minta Penjelasan
Harga Bensin AS Meroket, Batubara Rekor Tertinggi China
2,2 Milyar Ton Cadangan Batubara di Lahat
Indonesia Bisa Lepas Batubara Asal DIkasi Uang Negara Kaya
Perusahaan Batubara Dilarang Lakukan Ekspor, Ini Alasannya
Gasifikasi Batubara PTBA Bakal Hasilkan 1,4 Juta Ton
Luhut Izinkan Lagi Eskpor Batubara, Ini Syarat Yang Harus Dipenuhi
Pemerintah Akan Ganti Elpiji Dengan Olahan Batubara
Batubara Sudah Boleh di Ekspor Lagi, Tapi Dengan Syarat
Pasokan Batubara dari Kritis Menuju Kondisi Cukup