infosumsel.ID - Gara-gara cekcok mulut, seorang buruh harian lepas bernama M Arfan (41) malah menjadi korban pengeroyokan oleh empat orang dengan menggunakan senjata tajam (sajam) yang dibawa oleh para pelaku.
Akibat pengeroyokan tersebut, korban yang merupakan warga Jalan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, kota Palembang ini lantas melaporkan kejadian itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
Kepada petugas, Arfan mengatakan bahwa kejadian pengeroyokan tersebut terjadi di Jalan Silaberanti, Jumat 4 November 2022 sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: Otak Pembunuhan di OKI Ditangkap Jatanras Polda Sumsel, Ini Cara Pelaku Eksekusi Korban
"Berawal saat saya dan saksi Amran (kakak) sedang bekerja mengangkut pasir di tempat kejadian perkara (TKP)," ujarnya kepada infosumsel.ID pada Senin, 7 November 2022.
Kemudian pelaku melintasi TKP dengan menggunakan sepeda motor.
"Terlapor yang tidak kami kenal lewat, kemudian kakak saya cekcok dengan pelaku. Namun terlapor tiba-tiba pergi," katanya.
Tidak lama pergi, kemudian terlapor datang kembali menemui korban, sambil berkata bicara apa tadi.
"Tapi saya jawab tidak tahu, lalu terlapor kembali pergi dari sana," jelasnya.
Tiba-tiba terlapor kembali lagi dan menemui korban.
Tidak sendirian, pelaku datang dengan mengajak teman-temannya.
Baca Juga: Arsenal Kembali Pimpin Klasemen, MU Gagal Masuk Empat Besar Usai Ditaklukan Aston Villa
"Ada sekitar empat orang sambil membawa sajam semua, ada yang bawa pedang, jadi saya dihampiri dan langsung dipukul dengan tangan kosong," ungkapnya.
Artikel Terkait
Cekcok Saat Antre BBM di Palembang, Pria Asal Lampung Jadi Korban Pengeroyokan: Dia Mengancam
Mahasiswa UIN Palembang yang Jadi Korban Pengeroyokan Resmi Lapor Polisi, Ini Kronologi Awalnya
Mahasiswa UIN Palembang Korban Pengeroyokan Penuhi Panggilan Polda Sumsel, Sigit: Dipaksa Minum Air Kloset
Meresahkan, Akhirnya Pelaku Pencurian dan Pengeroyokan terhadap Sopir Truk di Palembang Ditangkap
Dua Pengendara Mobil di Palembang Cekcok di Jalan, Berujung Pemukulan hingga Pengeroyokan, Ini Kronologinya