Tingkat Kesuburan di Jepang Disebut Lebih Rendah dari Perkiraan, Krisis Populasi Makin Menjadi

Infosumsel.ID - Jepang tengah dilanda krisis populasi usai makin turunnya tingkat kelahiran dari tahun ke tahun.

Kini, tingkat kesuburan di Jepang juga disoroti karena ada kemungkinan angka kelahiran di Negara Matahari Terbit ini lebih rendah dari perkiraan.

Dilansir Infosumsel.ID dari laman japantimes.co.jp, ternyata angka kelahiran yang selama ini diperkirakan hanya didasarkan pada warga negara Jepang.

Baca Juga: Krisis Populasi di Jepang, Jumlah Lansia di Negeri Sakura Terus Meningkat hingga Catatkan Rekor Baru

Artinya, jumlah ibu yang digunakan dalam penghitungan tidak termasuk ibu warga negara asing. Sedangkan jumlah anak mencakup ibu yang lahir dari perempuan asing dan laki-laki Jepang, karena mereka akan memiliki kewarganegaraan Jepang.

Berdasarkan formula tersebut, Kementerian Kesehatan Jepang mengambil jumlah total anak-anak Jepang yang lahir dalam satu tahun.

Jumlah tersebut termasuk mereka yang lahir dari orang tua berkewarganegaraan Jepang dan orang tua asing, lalu membaginya dengan jumlah wanita Jepang yang berusia antara 15 dan 49 tahun.

Baca Juga: 5 Kuliner Jepang Paling Aneh, dari Sop Penyu hingga Sperma Ikan, Berani Coba?

Jadi, walaupun anak-anak dari ibu orang asing dan ayah orang Jepang dimasukkan dalam perhitungan, ibu mereka tidak dimasukkan dalam perhitungan.

Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah anak (pembilang) dibandingkan jumlah perempuan (penyebut), sehingga sedikit meningkatkan angka kesuburan.

Karena metodologi ini, para ahli menilai kesenjangan akan semakin besar seiring dengan semakin banyaknya perempuan asing yang melahirkan anak di Jepang yang memiliki ayah orang Jepang.

Baca Juga: Sharp Aquos R8 Pro Resmi Rilis di Jepang Tawarkan Spesifikasi Super Monster, Cek Kelebihannya Disini!

Hal tersebut akan sejalan dengan perkiraan pertumbuhan populasi warga asing di Negeri Sakura.

Metode perhitungan ini pertama kali diberitakan oleh Tokyo Shimbun pada pekan lalu.