infosumsel.ID - Selain jembatan Ampera, kantor Walikota Palembang menjadi salah satu icon yang cukup menarik, ketika kita sedang berada di Kota Palembang.
Selain memiliki kemegahan, kantor yang saat ini dijadikan pusat Pemerintahan Kota Palembang ini, memiliki keunikan dari sisi arsitek.
Ada yang tahu, sejak kapan kantor Walikota Palembang ini dibangun dan sejarah lain dari kantor yang terletak di Jl. Merdeka Palembang ini.
Baca Juga: Dolmen Batu Betiang, Tempat Sesaji Untuk Roh Nenek Moyang
Baca Juga: Ternyata Jembatan Ampera Dulu Bernama Jembatan Soekarno
Ternyata, kantor Walikota Palembang dulunya adalah sebuah menara air yang dibangun pada zaman kolonial belanda.
Pembangunan menara air atau yang dikenal sebagai Kantor Ledeng ini, dibangun pada masa Walikota Palembang dijabat Ir. R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville.
Baca Juga: Kelenteng Dewi Kwan Im Berdiri di Palembang Sejak Tahun 1700 Masehi
Dilansir dari kemendikbud.go.id, bangunan bersejarah dan menjadi saksi perkembangan Kota Palembang sejak zaman pemerintahan Belanda ini, dibangun sebagai salah satu sarana air bersih, setelah pembuatan master plan kota oleh Ir. Th. Karsten dibuat.
Bangunan yang dibangun pada tahun 1928 ini selesai di bangun pada tahun 1931. Bangunan dibuat dengan gaya de stijl, yaitu memiliki bentuk dasar kotak dengan atap datar. Dimana, pembangunan Kantor Ledeng ini, menghabiskan biaya sekitar 1 ton emas.
Baca Juga: Ini Tempat 'Jin Buang Anak' di Palembang
Seiring pekembangan zaman dan pergantian masa pemerintahan, Water Tower atau menara air ini, pernah dijadikan kantor residen atau kantor Syuco-kan di zaman pemerintahan Jepang pada tahun 1942 - 1945.
Kemudian, zaman kemerdekaan kantor Ledeng ini pun digunakan sebagai balaikota sampai dengan tahun 1956.
Baca Juga: Inilah Jadinya Polisi Dirazia oleh Sesama Polisi...
Artikel Terkait
Mengenal Tekwan, Salah Satu Makanan Khas Palembang
Menyerupai Bakso Ikan Khas Jawa Barat, Benarkah Tekwan Berasal Dari Kuningan
Al Quran Bahasa Palembang, Ini Komentar Ustadz Fatoni
Talang Jambi Tempat Jin Buang Anak, Budayawan : Contoh Bahasa Idiom
Dolmen Batu Betiang, Tempat Sesaji Untuk Roh Nenek Moyang
Ini Sejarah dan Keistimewaan Ikan Cupang Masuk Ke Tanah Air